SINJAI, NUASA SULSEL—Mayoritas penduduk Kabupaten Sinjai bekerja sebagai petani untuk menghidupi keluarga mereka. Terkadang lebih mementingkan kebutuhan perut ketimbang keselamatan mereka sendiri.
Dilain sisi, petani yang memiliki akses mudah untuk menuju lokasi sawah ataupun kebun mereka tak jarang mendapati kendala saat berangkat ke lokasi, Namun Bagaimana dengan Petani yang ketika ingin ke lokasi sawah atau perkebunan mereka harus melewati akses yang ekstrem dan tentunya mengancam nyawa mereka?
Desa Kompang merupakan salah satu desa yang berada di Kab. Sinjai, sebagian besar penduduk masyarakat Desa Kompang bergantung hidup pada hasil bumi, namun untuk menuju akses sawah atau perkebunan, mereka harus melalui akses yang menguji adrenalin.
Salah satu akses menuju persawahan atau perkebunan masyarakat harus melewati akses jembatan gantung yang berada di Dusun Tombolo Desa Kompang, jembatan ini merupakan jembatan penghubung antara Desa Kompang dan Desa Saotanre, namun keadaan jembatan tersebut sangat memprihatinkan dikarenakan hanya beralaskan bambu yang sudah mulai lapuk dan ditambah memasuki musim penghujan.
Salah satu masyarakat Desa Kompang mengatakan kalau ingin perki ke kebun harus melewati akses jembatan tersebut dikarenakan sebagian besar kebun mereka ada diseberang jembatan ini.
“Kami sangat berharap agar ini bisa dilihat oleh pemerintah Kab. Sinjai agar bisa memberikan kami bantuan dana perawatan jembatan ini agar saat ingin ke kebun, kami tidak harus taku-takur lagi saat menyebrang,”kata warga yang minta namanya tidak disebut kepada Nuansasulsel, Kamis 4 Mei 2023.
Jembatan tersebut merupakan kewenangan pemerintah kabupaten dimana menghubungkan Desa Kompang dan Desa Saotanre, untuk itu kata dia, usaha yang sudah dilakukan adalah dengan melakukan pengusulan dan pengajuan Proposal kepada pemerintah Kab. Sinjai namun sampai hari ini belum juga mendapatkan hasil apa-apa.
Penulis:Fajar
Respon (1)