Bulukumba,- Sekretaris Daerah Muh Ali Saleng memantau aktifitas posko bantuan dan pengungsian korban tanah bergeser di Dusun Sappang Desa Borong Kecamatan Herlang, Jumat, 26 Mei 2023
Sebanyak 14 KK terpaksa harus bernaung di tenda pengungsian karena rumah mereka tidak layak untuk ditinggali akibat retak. Untuk sementara warga yang retak rumahnya diimbau untuk tidak beraktifitas di dalam rumah, karena dikhawatirkan ada pergeseran tanah susulan.
“Kita imbau untuk sementara menginap dulu di tenda, karena jangan sampai terjadi pergeseran susulan,” kata Kepala BPBD Andi Akrim Amir.
Untuk konsumsi warga yang terdampak, pihak Tagana Dinsos sudah menyiapkan dapur umum termasuk menyiapkan suplai air bersih. Bantuan logistik juga sudah dipasok dari Dinsos dan Baznas Bulukumba, serta bantuan makanan siap saji, biskuit, tenda, selimut dan alat dapur dari Sentra Pangurangi Kemensos RI Takalar.
Terkait pergeseran tanah yang menyebabkan jalanan dan rumah retak, Sekda Ali Saleng mengaku sudah bersurat (menghubungi) pihak Universitas Hasanuddin untuk mengkaji fenomena pergeseran tanah di Kecamatan Herlang ini.
Kata Sekda Ali Saleng, informasi awal dari Ketua Departemen Teknik Geologi Unhas Dr. Hendra Pachri bahwa wilayah ini memang memiliki potensi pergeseran karena merupakan jalur patahan sampai Laikang Kecamatan Kajang.
“Hari Senin depan, pihak Unhas akan turun melihat langsung kondisi tanah bergeser ini,” kata Ali Saleng.
Salah satu warga korban tanah bergeser, H. Mappiare Karim (70 tahun) menceritakan saat malam kejadian, hujan turun deras disertai kilat. Ia mengaku tidak merasakan pergeseran bangunan yang terjadi di bagian belakang rumahnya.
“Nanti jam 4 subuh saya bangun, pintu kamar tidak mau terbuka, setelah saya paksa, kusennya juga langsung bergeser,” ungkap Mappiare.
Mappiare mengaku, sepanjang hidupnya fenomena ini adalah yang pertama kalinya terjadi di wilayahnya. Di depan rumahnya, ruas jalanan provinsi juga ikut retak beberapa meter.
Dari posko bantuan, Sekda Ali Saleng didampingi Kepala BPBD Akrim Amir meninjau jembatan runtuh yang menghubungkan Gunturu dengan Bajang. Di kesempatan tersebut, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan -Jeneberang Kementerian PUPR juga ikut meninjau beberapa titik aliran sungai yang tergerus.(*)