Nuansasulsel.com, Bulukumba-Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf melalui Kabid Humas Pemda Andi Ayatullah Ahmad membantah ada pungutan yang diwajibkan bagi setiap pegawai dan kepala desa untuk acara perayaan 17 Agustusan.
Ia menegaskan kembali tidak ada pungutan sama sekali. “Tidak ada perintah atau edaran Bupati untuk pungutan kegiatan Agustusan di setiap kecamatan,” ujar Andi Ayatullah, Kamis 10 Agustus 2023.
Menurut Kabid Humas yang akrab disapa Andi Ulla, dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI, semua ASN tidak dibebani pembayaran.
“Edarannya hanya minta semua warga termasuk pegawai memasang bendera masing-masing di lingkungannya dan umbul-umbul. Apalagi Bulukumba adalah tuan rumah puncak acara Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera yang dicanangkan Kemendagri RI,” terangnya.
Adapun berbagai acara atau kegiatan dalam rangka menyemarakkan 17 Agustusan yang digelar masing-masing desa kelurahan atau kecamatan itu menjadi tanggung jawab desa dan kecamatan masing-masing dalan mengelolanya.
“Urusan perayaan HUT ini kan tiap tahun dilakukan, kecuali dulu waktu Covid, sehingg kegiatan di desa dan kecamatan dalam rangka 17-an masing-masing menjadi urusan desa dan kecamatan, tidak dalam rangkaian kegiatan Gerakan Pembagian 10 Juta bendera,” ujarnya lagi.
Di Kabupaten Bulukumba saat ini ada perhelatan akbar yakni puncak Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera yang dipusatkan di Tanjung Bira, Kecamatan Bonto Bahari.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hadir langsung bersama sejumlah Gubernur, walikota dan bupati se- Indonesia.
Andi Atnan Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Bulukumba mengatakan ini adalah momen yang sangat baik untuk membangkitkan kembali nilai-nilai nasionalisme yang mulai luntur.
Ini kepercayaan besar dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
“Mari kita sambut dengan suka cita, bukan dengan mempersoalkan kegiatan ini. Ibaratnya jangankan uang diminta, nyawa pun kita serahkan untuk negara dan merah putih,” tegas Andi Atnan.
Andi Atnan lalu menyebut bahwa baru pertama kali di Bulukumba ia melihat merah putih berkibar di mana-mana. “Saya sampai merinding dan terharu. Momen Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera ini sangat menyentuh nasionalisme saya pribadi. Harusnya semua orang juga merasakan hal yang sama. Saya bangga sebagai warga Bulukumba bisa menyaksikan peristiwa penting ini,” ujar aktivis mahasiswa tahun 1998 ini.(*)