Sinjai – Kepolisian Resor Sinjai menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) bertempat di depan Kantor KPU Sinjai, Rabu (18/9/2023). Kegiatan dilaksanakan guna meningkatkan kesiapan para personel dalam mengamankan Pemilu 2024.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Sinjai Akbp Fery Nur Abdulah, S.Ik dan dihadiri unsur forkopimda atau yang mewakili, Ketua KPUD Sinjai, Bawaslu, PJU Polres Sinjai, para Kasat, Kasubbag Kasi, perwira staf dan personel Polres Sinjai serta TNI Kodim 1424 Sinjai.
Kapolres Sinjai Akbp Fery Nur Abdulah, S.Ik mengatakan bahwa pada kegiatan simulasi sispamkota disiapkan skenario tertentu sebagai dasar latihan kesiapan, yang mana kita tidak boleh underestimate, Persiapan harus dilakukan dengan matang dan terencana,” Ujarnya.
“Tentunya dengan pelaksanaan simulasi yang dilaksanakan, agar
dilaksanakan se-real mungkin, dengan kondisi dimana keadaannya itu adalah yang paling terburuk bisa terjadi,” Katanya.
“Simulasi ini meliputi berbagai tahapan, dimulai dari kondisi aman hingga situasi yang memuncak pada tindakan anarkis. Jelas Kapolres Sinjai.
Kapolres Sinjai menekankan pentingnya simulasi ini sebagai bukti komitmen dalam menjamin keamanan Pemilu 2024, khususnya di Kabupaten Sinjai.
Pentingnya mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam langkah-langkah yang akan diambil juga ditekankan oleh Kapolres Sinjai. Hal ini termasuk memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan aturan hukum.
Adapun skenario yang disiapkan adalah diasumsikan ada sekelompok massa yang tidak puas dan menduga adanya kecurangan yang telah dilakukan oleh KPPS, sekelompok massa tersebut berencana akan melaksanakan aksi unjuk rasa dikantor KPUD Sinjai.
“Pada situasi ini, pimpinan memerintahkan kepada Kabag Ops untuk mengirimkan tim negosiator dan tim pengendali massa “Kemudian diasumsikan massa sudah tiba di Kantor KPU dan mulai menggelar orasi.” Jelasnya
Singkatnya, diasumsikan situasi makin memanas dan massa mulai anarkis. Pimpinan pun memerintahkan agar personel pengamanan ditambah. Di sisi lain, tim negosiator terus mengimbau massa untuk melaksanakan aksi unjuk rasa sesuai dengan aturan hukum.
“Dan saat situasi makin tidak terkendali, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur guna membubarkan massa sesuai dengan Perkap 16 tahun 2006, ” terangnya.
Setelah serangkaian tindakan tegas dan terukur, pihak keamanan akhirnya dapat menguasai keadaan. Tim medis pun diterjunkan untuk menyisir petugas atau massa yang mengalami cedera.
“Dengan kegiatan simulasi Sispamkota ini, diharapkan personel yang diterjunkan mendapatkan gambaran dalam melakukan pengamanan pada situasi-situasi tertentu. Sehingga mengetahui cara bertindak.” Pungkasnya.