BULUKUMBA—Sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi atas peran aktif para pihak dalam penguatan aksi lokal pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan penyerahan Penghargaan ProKlim Tahun 2023 kepada pelaksana, pembina dan pendukung ProKlim.
Penyerahan penghargaan tersebut sebagai rangkaian acara Festival Iklim Tahun 2023 dengan tema “Bergerak Bersama Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca ” di Auditorium DR. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK JI. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023.
Pada Festival Iklim ini, Kabupaten Bulukumba menerima dua penghargaan, yaitu Program Kampung Iklim (Proklim) yang diraih oleh Dusun Luppung Desa Manyampa Kecamatan Ujungloe dan Penghargaan Pembina Proklim kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Tropy bidang lingkungan ini diterima langsung oleh Kepala Desa Manyampa Abbas Madda dan Plt Kepala DLHK Salman Z Patongai dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Desa Manyampa lolos menerima tropy Proklim Utama bersama dengan 54 lokasi lainnya di Indonesia. Kali ini juga Provinsi Sulawesi Selatan meloloskan 5 lokasi, masing masing satu dari Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Bulukumba dan Kota Parepare.
Menurut Abbas Madda, pihaknya dapat meraih tropi tersebut karena beberapa tahun terakhir fokus pada pelestarian tanaman atau hutan mangrove di pinggir laut di Dusun Luppung.
“Harapan saya, semoga menjadi motivasi bagi warga untuk semakin peduli terhadap lingkungan, dan semoga ke depan bisa mencapai kategori Proklim lestari,” pinta Abbas Madda.
Menurut Andi Muh Ardhi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bulukumba, penilaian terhadap perolehan Program Kampung Iklim ini ada tiga unsur yakni adaptasi lingkungan, mitigasi atau pencegahan terhadap kerusakan lingkungan, dan keberlanjutan serta integrasi kelembagaan kelompok dengan kelompok lainnya.
“Pemda Bulukumba sendiri sudah beberapa kali mendapat penghargaan sebagai Pembina Proklim. Alhamdulillah tahun ini kembali meraih penghargaan pembina Proklim,” ungkapnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan bahwa penyerahan penghargaan Proklim salah satu bentuk apresiasi atas aksi nyata masyarakat Indonesia dalam berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca dan mendorong terwujud ketahanan iklim di berbagai bidang kehidupan tingkat tapak.
“Proklim ini menjadi bagian dari komitmen dan kontribusi Indonesia dalam upaya pengendalian perubahan iklim global, khususnya peran dari masyarakat umum secara luas, sebagaimana tertuang dalam Glasgow Climate Pact,” katanya.
Melalui aksi mitigasi dan adaptasi dalam Proklim, lanjutnya, masyarakat telah bersama-sama dengan pemerintah, dunia usaha, akademisi, aktivis, serta berbagai pemangku kepentingan, melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan kehidupan bumi dari ancaman perubahan iklim.
Ia mengatakan pelaksanaan Proklim secara konsisten selama 12 tahun terakhir menjadi bukti dan upaya serius masyarakat Indonesia untuk mewujudkan pembangunan yang rendah karbon dan berketahanan iklim, khususnya di lingkungan wilayah masing-masing.
Diketahui perubahan iklim saat ini menjadi salah satu agenda prioritas dunia termasuk Indonesia, karena memberikan dampak yang luas bagi berbagai aspek kehidupan dan menjadi ancaman bagi keberlangsungan kehidupan di bumi.
Upaya mengurangi laju kenaikan termperatur bumi dan penanganan bencana akibat perubahan iklim memerlukan upaya kolektif seluruh pihak menuju terwujudnya pembangunan rendah emisi gas rumah kaca dan berketahanan iklim.(*)